BANDA ACEH | ACEH INFO – “Bendera, siap!” Ucap salah seorang petugas pengerek bendera menegaskan Sang Saka Merah Putih siap untuk dikibarkan.
Penegasan itu langsung disambut komandan upacara. Ia lalu mengintruksikan seluruh peserta memberikan penghormatan kepada Bendera Merah Putih.
Lagu Indonesia Raya berkumandang di sela deru ombak di Pantai Tebing, kawasan Gampong Meunasah Balee, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Aceh.
Perlahan, bendera seukuran lapangan takraw tersebut mulai meninggi dan terbentang seiring Raihan, Siti, Umar, dan Syauki selaku petugas pengerek menariknya.
Pria, perempuan, orang dewasa, maupun anak-anak semua memberikan penghormatan terbaik ke Sang Saka Merah Putih yang tergantung di bahu tebing bebatuan pada ketinggian 24 meter.
Begitulah susana pengibaran Bendera Merah Putih di Tebing Baret Lampuuk yang dilakukan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pencinta Alam dan Lingkungan Hidup (PA-LH) Gerakan Mahasiswa UIN Ar-Raniry Pecinta Alam (Gainpala).
Ketua UKM PA-LH Gainpala, Citra Hanapi Bonta mengatakan, pengibaran bendera tersebut dalam rangka memperingati Dirgahayu Republik Indonesia ke-77 tahun.
Dipilihnya pantai dan bukit tebing sebagai lokasi pengibaran karena terbilang sangat cocok bagi pecinta panjat tebing dalam merayakan hari kemerdekaan Indonesia.
“Kenapa kami melakukan di tebing ini karena tebing ini merupakan spot panjat tebing untuk climbing. Di sini cocok juga untuk bendera dikibarkan untuk 17 Agustus ini,” kata Hanapi.
Pengibaran bendera berukuran 15 meter kali empat meter tersebut dikatakan Hanapi, telah dipersiapkan dan melakukan survei beberapa hari sebelum 17 Agustus 2022.
Petugas penderek melibatkan tiga pria dan satu perempuan dari mahasiswa. Dua di antaranya merupakan atlet pendakian bukit atau climbing, yakni Siti dan Umar.
“Kalau tingkat kesusahannya mungkin ya, dari empat atlet tersebut sudah berlatih dari jauh-jauh hari sehingga bisa,” tutupnya.[]
PEWARTA: MUHAMMAD