BANDA ACEH | ACEH INFO – Massa yang mengatasnamakan Aliansi Pemuda Aceh Menggugat (APAM) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera menetapkan aktor-aktor yang terlibat korupsi di Aceh.
Tuntutan itu disampaikan dalam aksi yang berlangsung di Kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Aceh, di Banda Aceh, Selasa, 8 Februari 2022.
Aksi yang diawali dengan lagu Indonesia Raya tersebut mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian.
Massa yang juga diikuti kaum perempuan tersebut dalam orasinya turut menyorot tentang membengkaknya Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SiLPA) Aceh yang mencapai Rp4,2 triliun. Hal tersebut, menurut massa aksi, berbanding terbalik dengan kondisi Aceh secara umum yang justru masuk dalam daftar daerah termiskin di Sumatera.
“Tangkap semua koruptor yang ada di Aceh,” seru orator aksi yang disambut pekik massa.
Dalam tuntutannya, APAM juga mendesak KPK RI untuk mengumumkan hasil penyelidikan kasus dugaan korupsi Kapal Aceh Hebat 1, 2 dan 3.
Seperti diketahui, komisi antirasuah KPK telah melakukan penyelidikan kasus dugaan korupsi terkait pengadaan kapal Aceh Hebat, beberapa waktu lalu. Dalam penyelidikan tersebut, KPK turut memeriksa sejumlah pejabat daerah untuk mengklarifikasi mekanisme pengadaan KMP itu.
Sejumlah pejabat tersebut menjalani pemeriksaan KPK di Gedung BPKP Aceh. Mereka yang diperiksa antara lain mantan Kepala Dinas PUPR Aceh, serta dua pejabat di Dinas Perhubungan Aceh. Selain itu, KPK juga sempat memintai keterangan dari Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Sekda Aceh Taqwallah, dan beberapa anggota DPR Aceh.
Pemerintah Aceh diketahui memesan tiga kapal untuk mempercepat konektivitas antarkepulauan. Kapal tersebut diberi nama Aceh Hebat dan dibuat di tiga tempat. KMP Aceh Hebat 1 dengan kapasitas mesin 1.300 GT dibuat di Galangan PT Multi Ocean Shipyard (PT MOS), di Karimun, Kepulauan Riau. Kapal ini kemudian dipergunakan untuk melayani rute Meulaboh-Labuhan Haji-Simeulue.
Sementara KMP Aceh Hebat 2 yang memiliki bobot 1.100 GT dikerjakan oleh PT Adiluhung Saranasegara di Bangkalan Madura. Kapal tersebut kemudian dipergunakan untuk lintas Balohan Sabang-Ulee Lheue Banda Aceh.
Selanjutnya KMP Aceh Hebat 3 berbobot 600 GT dikerjakan oleh PT Citra Bahari Shipyard, di Tegal. Kapal ini usai diluncurkan melayari rute Singkil-Pulau Banyak.[]
