BANDA ACEH | ACEH INFO – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPRA) Muhammad Rizky menyorot merosotnya harga ikan tangkapan nelayan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja, Lampulo Banda Aceh.
Muhammad Rizky meminta Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Aceh untuk berkolaborasi dengan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar hasil tangkapan ikan nelayan yang melimpah bisa dapat dikelola menjadi produk unggulan. Sehingga, tangkapan ikan yang melimpah tidak dibuang oleh nelayan.
Politisi Golkar ini menilai, mengapresiasi DKP Aceh yang dinilai sudah banyak memperbaiki hal tersebut dari sisi manajemen, menekan murahnya harga ikan agar tetap stabil, kemudian perbaikan fasilitas seperti Cold Storage dan lainnya. Namun demikian kedepan harus banyak diperbaiki lagi.
“Kinerja Kepala Dinas Perikanan Aceh memang layak diapresiasi, sudah banyak yang diperbaiki. Namun fenomena kemarin ini harus disikapi dengan bijak, tidak bisa case by case. Namun harus diliat secara tahunan,” katanya, Selasa, 14 Mei 2024 dalam talk-show di TVRI Banda Aceh.
Menurutnya, turunnya harga ikan tidak hanya terjadi di Banda Aceh saja, namun juga terjadi diseluruh Aceh. Ketika melimpahnya hasil tangkapan, harga ikan cenderung turun, sehingga nelayan merasa rugi. Rizky menekankan, agar kedepan DKP Aceh harus melihat banyak hal selain mengekspor hasil tangkapan ikan dari nelayan menjadi sebuah turunan produk unggulan di Aceh.
“Hasil tangkapan yang melimpah ini sebenarnya bisa dimanfaatkan dengan berkolaborasi dengan para UMKM yang fokus pada bahan baku hasil laut yang ada di Aceh menjadi sebuah produk turunan yang bernilai jual tinggi. Misalnya, seperti produk turunan ikan keumamah, bakso ikan, dijadikan ikan asin, ataupun produk unggulan lainnya,” ujarnya.
Pada prinsipnya, kata Rizky, untuk membangun Aceh dan membantu para nelayan di Aceh itu harus saling bahu-membahu, maka diperlukan adanya kolaborasi dan sinergitas yang kuat. Oleh karenanya perlu ada kolaborasi antar Dinas-dinas agar hasil tangkapan yang melimpah tidak lagi dibuang dan dimanfaatkan dengan baik.
Rizky mengatakan di Aceh ada tiga sasaran penting yang harus dilirik secara komprehensif yakni sektor perikanan, sektor pertanian, dan sektor UMKM. Dimana dengan sejahteranya para petani, nelayan dan para pelaku UMKM di Aceh ini dapat meningkatkan perekonomian di Aceh secara substainable. “Dengan demikian, jika tiga sektor ini semakin maju, investor-investor besar juga tidak akan sungkan berinvestasi di Aceh,” tegasnya.
Selain menghadirkan anggota Komisi II DPRA Muhammad Rizkym talk show dengan tema “Harga Ikan Terus Merosot, Kenapa?” itu juga menghadirkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh dan Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek sebagai nara sumber.[]