JAKARTA | Acehinfo – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia, melalui Direktur Jenderal Penataan Ruang Laut, menyatakan bahwa kawasan Sabang (Sabang–Pulo Aceh) memiliki potensi laut yang sangat besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Aceh dan Indonesia secara umum.
Sebagaimana diketahui, Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) mengemban tugas penting berdasarkan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2000 untuk mengelola kawasan strategis ini, termasuk Pulau Weh (Kota Sabang) dan Kecamatan Pulo Aceh (Kabupaten Aceh Besar).
Menyadari peran penting yang diemban, Kepala BPKS, Iskandar Zulkarnaen, tidak tinggal diam. Ia aktif menjalin komunikasi hingga ke tingkat pusat untuk mendapatkan dukungan, termasuk dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.
Beberapa waktu lalu, sebuah pertemuan penting digelar untuk membahas berbagai potensi yang bisa dikembangkan di kawasan Sabang. Dalam pertemuan yang berlangsung serius tersebut, hadir Direktur Jenderal Penataan Ruang Laut Kartika Listriana, Direktur Pemanfaatan Ruang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Pramana Yudiarso, serta Direktur Pemanfaatan Ruang Kolom Perairan dan Dasar Laut Didit Eko Prasetiyo.
Pada kesempatan itu, Kepala BPKS memaparkan berbagai potensi yang dimiliki wilayah kelola mereka, serta tantangan yang masih menghambat pengelolaan laut di kawasan Sabang.
Menanggapi hal tersebut, Kartika Listriana menyampaikan bahwa KKP memerlukan masukan konkret untuk merumuskan langkah-langkah yang tepat di kawasan Sabang. Ia menegaskan bahwa KKP sangat menyadari nilai strategis wilayah ini, namun dorongan nyata dari daerah juga diperlukan agar langkah besar bisa diambil bersama.
“KKP perlu dorongan dari daerah. Saat ini kami sangat mendorong pengembangan Sabang,” ujar Kartika dengan penuh optimisme.
Kartika juga menyampaikan bahwa Menteri Kelautan dan Perikanan telah menerima laporan lengkap dari Direktorat Jenderal KKP terkait potensi dan berbagai hambatan yang dihadapi oleh BPKS. Oleh karena itu, pihak kementerian siap memberikan dukungan penuh, meskipun tetap memerlukan informasi dan koordinasi aktif dari BPKS.
“Sabang adalah kawasan perbatasan negara, sehingga penting bagi BPKS mendapatkan pembinaan langsung dari pusat. Potensinya masih sangat relevan dan menjanjikan, terutama di sektor kelautan,” tegas Kartika.
Dalam semangat kolaborasi, Kartika mengajak BPKS untuk bersama-sama menyusun daftar investasi potensial di Sabang. Semua ide dan peluang ini akan dirumuskan dalam kerangka kerja yang solid dan sistematis, untuk kemudian diajukan langsung ke Presiden.