Judul : Seni Sebelum Berfikih (Dinamika, Istilah, Tokoh dan Hal-hal lainya)
Penulis : Misbar Abdul Aziz*
Penerbit : Maktabah al-Mughis
Tebal : 250 Halaman
Harga : 70. 000 Rupiah
Sebagian besar isi buku ini yang saya beri judul dengan “Seni Sebelum Berfikih” telah saya tulis selama dua tahun terakhir, sementara sebagian lainnya saya rampungkan pada tahun ini. Dorongan untuk menyusun buku ini berawal dari hasil pengamatan saya di lapangan, di mana saya mendapati masih banyak pelajar ilmu fikih yang belum sepenuhnya memahami dinamika, istilah, tokoh-tokoh dan hal-hal lainya yang berkaitan dengan disiplin ilmu ini.
Mengingat bahwa di antara berbagai cabang keilmuan dalam Islam, fikih menempati posisi yang sangat fundamental, khususnya sebagai pedoman sebelum menjalankan ibadah yang merupakan tujuan utama penciptaan manusia. Ilmu fikih lahir bersamaan dengan hadirnya Islam itu sendiri, meskipun pada masa awal belum dikenal sebagai sebuah disiplin ilmu yang terstruktur seperti saat ini. Fikih berkembang seiring kebutuhan umat untuk memahami tata cara beribadah dan menjalani kehidupan sesuai tuntunan syariat.
Hal ini didasari oleh besarnya kontribusi dan ketekunan para mujtahid dalam menggali hukum syariat melalui teks-teks Al-Qur’an dan hadis. Mereka tidak hanya menelusuri sumber utama, tetapi juga menyusun pedoman berdasarkan acuan dan aturan yang telah dirumuskan sebelumnya. Selain itu, para mujtahid menciptakan istilah-istilah khusus yang berfungsi sebagai indikator untuk menilai kekuatan atau kelemahan suatu pendapat, sehingga mempermudah analisis dan pengambilan keputusan dalam kajian fikih.
Istilah-istilah penting seperti latar belakang munculnya perbedaan pendapat antara Qadim dan Jadid, tokoh-tokoh besar yang berperan signifikan dalam pengembangan ilmu fikih, serta dasar terjadinya perselisihan di kalangan ulama, kerap kali belum dipahami secara komprehensif. Bahkan, wasiat Imam Syafi’i yang memiliki makna mendalam sering disalahpahami oleh sebagian pelajar.
Kita harus sadar bahwa memahami dinamika fikih, tokoh-tokoh yang berjasa dalam pengembangannya, serta istilah-istilah yang digunakan, khususnya dalam mazhab Imam Syafi’i, menjadi hal yang sangat penting bagi setiap pelajar. Dengan pemahaman ini, pelajaran fikih tidak hanya menjadi sekadar kajian hukum, tetapi juga sebuah ilmu yang penuh makna dan keistimewaan. Tanpa pemahaman yang mendalam, fikih dapat terasa kering dan kehilangan ruhnya, sehingga esensi dan keindahan yang terkandung dalam ilmu ini sulit dirasakan sepenuhnya.
Maka, atas dasar inilah karya ini hadir sebagai sarana untuk mengungkapkan kekayaan dan kedalaman fikih, mengajak setiap pembaca untuk meresapi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Maka buku ini sangat cocok dibaca oleh para pelajar, mahasiswa, dan para penganut khusunya mazhab Imam Syafi’i, bertujuan untuk memperkenalkan dinamika pemikiran para ulama besar, khususnya dalam mazhab Imam Syafi’i, yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam mengembangkan ilmu fikih. Dengan menggali sejarah, pemikiran, dan istilah-istilah yang ada, kami berharap pembaca dapat merasakan betapa indahnya ilmu ini, tidak hanya sebagai kajian hukum, tetapi juga sebagai warisan intelektual yang penuh hikmah, nilai, dan kedalaman spiritual yang mampu menyentuh hati.[]
*Mahasantri Marhalah Shaniyah (M2/S2) Ma’had aly MUDI Mesjid Raya Samalanga, dosen Ma’had aly MUDI Marhalah Ula (M1/S1), staf LBM MUDI Mesjid Raya, trainer Tashil al-Thullab, dan staf LBM PWNU Aceh.