BANDA ACEH | ACEH INFO – Keluarga Besar Sekolah Dasar Negeri (SDN) 56 Banda Aceh menggelar peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, Kamis, 14 November 2024. Peringatan maulid dijadikan sebagai ajang untuk menanamkan nilai-nilai kecintaan kepada Rasulullah sejak dini bagi para murid.
Kepala SDN 46 Banda Aceh, Sofyan, S.Pd dalam sambutannya menjelaskan, sebelum perayaan maulid, telah lebih dahulu digelar berbagai perlombaan untuk merangsang kecakapan para murid, mulai dari lomba cerdas cermas, musabaqah, lomba pidato, lomba meudike, hingga lomba tari Islami.
“Peringatan maulid yang kita laksankan ini merupakan bentuk kebahagiaan atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Selain itu, peringatan maulid ini juga menjadi sarana untuk anak-anak didik kita dalam meneladani akhlak Rasulullah SAW, karena Rasulullah merupakan suri tauladan yang baik kita umat Islam dan seluruh umat manusia,” jelas Sofyan.
Sofyan menambahkan, perayana mualid yang dilaksanakan di Aceh sangat khusus dan berbeda dengan daerah yang lain. Perayaan maulid di Aceh dilaksanakan selama 100 hari atau 3 bulan 10 hari. Semaraknya perayaan maulid yang juga digelar di berbagai sekolah, harus dijadikan sebagai momentum untuk meneladai dan menamkan nilai-nilai kecintaan kepada Rasulullah SAW sejak dini bagi para murid.
“Nabi Muhammad SAW Diutus untuk memperbaiki ahklah manusia, sebagai rahmat yang luas dan besar bagi sementa alam. Jadi mari jadikan Rasulullah SAW sebagai panutan. Terima kasih kepada Dewan Guru dan panitia yang telah menyiapkan maulid ini dengan baik. Semoga ini bisa menjadi ladang amal dan pahala bagi kita semua, semoga kita mendapat syafaat Nabi Muhammad kelak,” kata Sofyan.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di SDN 56 Banda Aceh juga menghadirikan penceramah ustad Kaisal Munir S.Ag, M.Ag dari Darul Quran Al Aziziyah. Dalam ceramahnya yang disampaikannya di hadapan para murid, banyak mengurai tentang sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam memperjuangkan agama Islam.
Usai ceramah dilanjutkan dengan pembagian hadiah kepada para pemenang lomba dari berbagai kategori, kemudian dilanjutkan makan bersama anak yatim. Sementara para murid lainnya makan di ruang kelas masing-masing ditemani para wali kelas.[]
