LANGSA | ACEH INFO – Ratusan mahasiswa IAIN Langsa dari berbagai fakultas menggelar aksi demo di Kampus setempat, Jumat, 11 Oktober 2024.
Ratusan mahasiswa itu menuntut perubahan manajemen kampus. Dalam aksi itu mereka mengusung slogan ‘Waktunya Berubah, Copot yang Tidak Mampu Mengelola’
Ratusan mahasiswa menyampaikan kekecewaan terhadap kepemimpinan Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) serta Rektor yang dianggap gagal mengelola kampus dengan baik.
Mahasiswa menuntut agar pihak Kementerian Agama segera mengambil tindakan tegas dengan mencopot Dekan FUAD dan Rektor, yang dinilai tidak mampu menghadirkan solusi atas permasalahan yang telah berkali-kali disampaikan melalui aksi demonstrasi sebelumnya.
Koordinator Demo, Muhammad Al Fatih, menyatakan bahwa tuntutan mahasiswa sudah sangat jelas yakni perubahan manajemen, peningkatan transparansi dan pengelolaan kampus yang lebih profesional.
“Kami sudah berulang kali menyampaikan aspirasi, namun tidak ada tindakan konkret dari pihak kampus. Kami butuh pemimpin yang mampu mendengarkan, bukan yang hanya bersembunyi di balik jabatan,” tegas Al Fatih dalam orasinya.
Tuntutan mahasiswa kali ini juga terkait dengan keluhan tentang sarana dan prasarana kampus yang dianggap tidak memadai, keterlambatan penyaluran beasiswa, serta minimnya keterbukaan dalam revisi anggaran organisasi mahasiswa (Ormawa).
Dalam aksi itu, mahasiswa itu juga menyoroti kepemimpinan Dekan FUAD yang dinilai arogan, terutama dalam proses revisi anggaran Ormawa dan ancaman terhadap nilai mahasiswa.
“Jika pihak kampus tidak mau berubah, kami akan terus memperjuangkan ini hingga tuntas. Kami tidak segan untuk kembali dengan jumlah massa yang lebih besar jika petisi kami tidak dipenuhi,” tambah Al Fatih.
Al Fatih menegaskan bahwa mereka akan memberikan waktu hingga Senin, 14 Oktober 2024, untuk mencopot Dekan FUAD. Jika tuntutan tidak dipenuhi, mahasiswa akan melakukan aksi lanjutan dengan skala yang lebih besar.
Sementara itu, Rektor IAIN Langsa yang dinilai lebih sering dinas luar, belum terlihat di lokasi sejak aksi demonstrasi berlangsung. Ketidakhadirannya memperkuat dugaan mahasiswa bahwa kampus ini sedang dikelola dengan minim perhatian dari pimpinan tertinggi.
Dengan situasi yang semakin memanas, mahasiswa berharap pihak Kementerian Agama turun tangan untuk mengambil langkah tegas, agar manajemen kampus bisa diperbaiki dan kepemimpinan yang lebih kompeten bisa hadir demi kemajuan IAIN Langsa.[]