BANDA ACEH | ACEH INFO – Salah seorang tokoh muda Banda Aceh, Rendi Umbara mengecam dugaan aksi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami selebgram Cut Intan Nabila, dilakukan oleh suaminya sendiri Amor Toreador.
“Korban adalah warga Banda Aceh. KDRT itu berdampak pada psikis korban. Trauma yang ditinggalkan dari korban KDRT berisiko tinggi,” ujar Rendi, kepada acehinfo.id, Selasa, 13 Agustus 2024.
Rendi berharap kepada para perempuan untuk berani bersuara demi melawan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Karena, selama ini sudah cukup banyak kasus KDRT yang terjadi di Indonesia.
“Kita harus berani bersuara, sepanjang kita tidak berani bersuara, maka kasus (KDRT) yang sama akan terus berulang,” tegas Rendi.
Selain itu, Cut Intan Nabila juga tidak perlu ragu untuk melaporkan kasus KDRT yang dialaminya, karena semakin banyak kasus yang terungkap, maka semakin banyak memberikan keadilan bagi korban dan efek jera bagi pelaku.
Perlawanan terhadap KDRT, kata dia, penting untuk dilakukan mengingat negara telah memiliki Undang-Undang Penghapusan KDRT (UU PKDRT). UU tersebut dapat menjadi dasar hukum yang memberikan perlindungan hukum kepada korban, dan sanksi bagi pelaku KDRT.
Karenanya, ia meminta kepada Cut Intan Nabila agar tidak ragu-ragu melaporkan kasus KDRT yanh dialaminya. Sehingga, bisa menjadi pelajaran bagi pelaku yang merupakan suaminya sendiri,” pungkas Rendi.
Sementara itu, kasus KDRT ini viral setelah Selebgram Cut Intan Nabila mengunggah video terbarunya di Instagram @cut.intannabila, Selasa, 13 Agustus 2024. Dalam video itu terlihat Intan dan suaminya terlibat cekcok di dalam kamar.
Tubuh Intan beberapa kali dipukul. Meskipun sudah berteriak, suaminya tetap saja memukul Intan. Bahkan saat melakukan kekerasan tersebut, bayi mereka ikut tertendang kaki suaminya.[]