24.9 C
Banda Aceh
spot_img

TERKINI

MSI Wacanakan Pembangunan Museum Pers di Banda Aceh

BANDA ACEH | ACEH INFO – Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Cabang Banda Aceh mewacanakan pembembangunan museum pers di Banda Aceh. Hal itu mencuat dalam seminar kesejarahan Peran Pers Dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia di Aceh yang dilaksanakan MSI Cabang Banda Aceh bersama Balai Pelestarian Kebudaya (BPK) Wilayah I, Sabtu, 3 Agustus 2024 di Banda Aceh.

Staf Ahli Pj Wali Kota Banda Aceh, Iskandar dalam sambutannya saat membuka acara mengungkapkan, Banda Aceh pernah menjadi saksi hidup peran pers dalam perjuangan. Peran pers sebagai pilar demokrasi sangat penting dalam mengawal pemerintahan dan melawan hoax.

“Pers yang bebas dan bertanggung jawab merupakan mitra pemerintah. Pemerintah Kota Banda Aceh siap mengupayakan iklim yang kondusif untuk perkembangan pers menjadi lebih baik. Ide untuk pembuatan tugu koran Semangat Merdeka bisa kita bahas lagi nanti, kita cari lokasi yang cocok dan pas secara historis. Pemerintah perlu diingatkan dan diberikan informasi yang lengkap tentang sejarah pers di Aceh,” kata Iskandar.

Baca Juga: Bank Aceh Setor Rp213 Miliar Dividen ke Pemerintah Aceh/

Hal yang sama juga disampaikan Kepala Balai Pelestariam Kebudayaan Wilayah I Piet Rusdi, pihaknya membutuhkan informasi yang positif terkait penulisan dan penyelamatan benda bersejarah di Aceh. “Mari kita sama-sama membanguan, berganden tangan dan gotong royong untuk melestarikan sejarah Aceh. Kami membuka diri bagi siapapun untuk membangun kebudayaan di Aceh,” tegasnya.

Sementara itu Ketua SMI Cabang Banda Aceh Mawardi Umar menjelaskan, seminar yang digelar tersebut bertujuan untuk mengangkat memori sejarah yang terpendam agar tidak hilang ditelan zaman.

“Kita perlu menyelamatkan situs-situs sejarah, karena no document no history. Jadi harus kita selamatkam, jangan sampai sejarah Aceh jadi dongeng. Kami sengaja mengangkat tema peran pers, karena peran pers sangat besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia di Aceh, mulai dari koran Atjeh Sinbun hingga menjadi Semangat Merdeka yang membantah propaganda Belanda. Saran saya agar monument atau museum pers Aceh dibangun di tempat dimana koran Atjeh Sinbun dicetak,” kata Mawardi.

Baca Juga: Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan Perempuan Lebih Tinggi dari Pria

Mawardi yang juga salah satu pemateri dalam seminar tersebut menambahkan, surat kabar Semangat Merdeka  berperan sebagai kontra propaganda dari pers Belanda yang disebarkan melalui ANETA (Algemeen Nieuws- en Telegraaf- Agentschap). Semangat Merdeka juga sebagai media informasi dan pembangkit semangat perjuangan bagi rakyat Aceh.

Selain itu dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia di Aceh ada juga peran Radio Rimba Raya yang juga corong pemberitaan yang setia menyuarakan kepada dunia bahwa Indonesia masih ada.

Selain Mawardi, panitia juga menghadirkan pemateri mantan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh yang juga mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Aceh Adan NS, peneliti BPK Wilayah I Sudirman, serta perawi manuskrip dan  sastra Aceh TA Sakti.[]

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS