LHOKSUKON I ACEH INFO – Meskipun banjir Aceh Utara sudah surut, namun kini masih menyisakan lumpur dan berbagai jenis sampah yaang dibawa.

Lumpur dan sampah selain itu masih menggenangi rumah-rumah penduduk, beberapa sekolah dan perkantoran serta fasilitas umum lainnya, juga masih berlumpur. Sehingga aktivitas belajar mengajar dan pelayanan kepada masyarakat belum berjalan normal. 

Seperti halnya aktivitas belajar mengajar di sejumlah sekolah dan madrasah di Aceh Utara, hingga Senin (10/1/2022) belum maksimal. Bahkan ada beberapa sekolah yang belum aktif karena masih berlumpur.

Diantaranya MTs Matang Kuli masing-masing terendam banjir. Sedangkan di Madrasah Ibtidaiyah (MIN) 28 Peutou dan MIN 14 Lhoksukon masih berlumpur. 

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Aceh Utara, H Salamina MA kepada wartawan, Senin (10/1/2022) mengatakan, kondisi terakhir tanggal 8 Januari ada madrasah yang kondisinya belum normal, MIN 28 Peuto dan MIN 14 Lhoksukon masih melakukan perbaikan lumpur, mobiler rusak, lingkungan dipenuhi sampah banjir. 

Prioritas utama katanya adalah lingkungan madrasah. Untuk sementara ada tiga madrasah tersebut masih ada lingkungan madrasah. Malah kondisi yang masih terendam banjir di MTs Matang Kuli. Artinya proses belajar mengajar belum bisa dilakukan.

Menurut Salamina, pada Sabtu tanggal 8 Januari 2022, menghadapi bersama Kakanwil Kemenag Aceh ke beberapa titik termasuk ke MIN Peutau. 

Di lokasi ini masih berlumpur dan endapan lumpur tidak harus dibuang kemana. Jika tidak bisa dibuang ke saluran karena akan menyumbati saluran.

“Endapan lumpur ditempatkan di satu tempat dan kalau sudah kering baru diangkat,” katanya. 

Salamina menambahkan, gotong royong membersihkan lumpur terus dilakukan. Barang kali dalam beberapa hari ke depan situasi normal proses belajar mengajar akan normal. Sementara madrasah yang tidak terkena banjir tetap dilakukan pembelajaran secara normal.

Begitu juga dengan kondisi beberapa sekolah, perkantoran, dan rumah penduduk lainnya di Aceh Utara. Masih banyak rumah dan sekolah yang berlumpur saat ini sedang dibersihkan oleh warga.

PENULIS : FERIZAL HASAN