SIGLI | ACEH INFO – Ketua DPRK Pidie Mahfuddin Ismail, M.A.P bersama warga Gampong Dayah Tanoh, Teupin Raya, Kecamatan Geulumpang Tiga, Kabupaten Pidie, Rabu malam, 11 Oktober 2023 menyantuni anak yatim piatu di Komplek Meunasah Dayah Tanoh.
Keuchik Dayah Tanoh Tgk. Ikhwan Nazar mengatakan, pemberian santunan kepada anak yatim piatu sudah menjadi tradisi atau kebiasaan yang selalu dilaksanakan oleh Masyarakat Dayah Tanoh setiap di bulan datangnya bulan Rabi’ul Awwal. Pemberian santunan tersebut merupakan bagian dari acara peringatan maulid Nabi Muhamamd SAW.
Ia menambahkan, kegiatan tersebut terlaksana berkat kebersamaan dan persatuan masyarakat Dayah Tanoh baik yang berdomisili di gampong maupun yang di perantauan serta partisipasi para donatur-donator lain yang sangat luar biasa. Kegiatan santunan ini juga di hadiri langsung oleh ketua DPRK Pidie Mahfuddin Ismail, M.A.P, Sekcam Glumpang Tiga Tgk. Furqan A. Hamid, SE dan Forkopimcam lainnya.
Baca Juga: HK Bangun Jalur Perlintasan Satwa di Tol Sigli Banda Aceh
Adapun paket bantuan dan besaran santunan untuk setiap anak yatim adalah uang tunai Rp. 1.252.000, 2 zak beras, 2 paket minyak goreng, 2 keping telur, 1 sajadah, 1 kain sarung, 1 al Qur’an NurKarim, dan 1 stell pakaian seragam yatim. Setelah penyantunan anak yatim di lanjutkan dengan dakwah islamiyah yang di oleh penceramah kondang Aceh Tgk. Haji Abdul Wahed Tualang Cut Aceh Tamiang.
“Kegiatan santunan ini dilaksanakan rutin setiap tahunnya, pada Untuk tahun 2023 ini yang menerima santunan berjumlah 16 orang anak yatim yang ada di gampong ini. Alhamdulillah acara berlangsung dengan sangat tertib dan tampak seluruh peserta yang menerimanya terlihat sangat senang dan bahagia,” jelasnya.
Sementara itu Ketua DPRK Pidie Mahfuddin Ismail, M.A.P menyampaikan di hadapan pengunjung dakwah bahwa saat ini Aceh sedang darurat narkotika, menurut release yang di sampiak oleh Polda Aceh tahun 2023 ini saja kasus narkoba yang sudah di tangani oleh polda aceh sebanyak 1.213 kasus dengan 1.635 tersangka.
“Artinya memang kondisi generasi Aceh saat ini sedang sangat kritis, oleh karenanya harus banyak program – porgam penguatan gampong terutama program yang berbasis keagamaan di setiap gampong gampong, ini menjaga tugas utama pemangku kepentingan baik dalam keluarga sendiri, pejabat gampong maupun pemerintah di atasnya,” ungkapnya.[]
