Malam telah melewati puncak, jalanan sepi, suara tadarus dari menara-menara masjid juga sudah berhenti, hanya sekali-kali lamat-lamat terdengar dari jauh. Namun di sebuah rumah berdinding triplek di tengah kebun pinggiran desa Lambaro Sukon, Kemukiman Lambaro Angan, Kecamatan Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar masih terlihat aktivitas.
Pasangan suami istri Devi Ilyas (40) dan Lisawati (31) sibuk menata menu makanan untuk bekal sahur. Ada tamu yang akan dijamunya pagi ini, Jumat, 14 April 2023. Tamu itu juga bukan orang sembarangan, tapi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Aceh, Teuku Taufiqulhadi bersama rombongan.
NasDem memang lagi punya hajatan, menggelar sahur bareng sahabat prioritas serentak di seluruh Aceh. Sahabat prioritas yang dipilih NasDem merupakan masyarakat kurang mampu. Keluarga Devi Ilyas dan Lisawati terpilih salah satu dari lebih 100 keluarga di Aceh yang dikunjungi NasDem untuk sahur bareng.
Menjelang pukul 04.00 WIB dini hari, Ketua DPW NasDem Aceh Taufiqulhadi sampai di rumah yang di perkarangannya ditanami bayam. Ia didampingi oleh Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan Teuku Banta Syahrial, Wakil Ketua Bidang Energi Yunardi Nasir, dan Wakil Ketua Infrastruktur Teuku Iskandar Daod bersama Kepala Sekretariat Amri Andid.
Baca Juga: NasDem Gelar Sahur Bersama Sahabat Prioritas Serentak Seluruh Aceh
Devi Ilyas dan Lisawati mempersilahkannya masuk. Di tengah ruang tamu beukuran sekitar 4×4 meter itu makanan untuk sahur sudah disiapkan di lantai beralas tikar plastik. Tuan rumah dan tamu duduk bersila menghadau hidangan.
Pembicaraan mengalir begitu saja antara tuan rumah dan tamu. Tak lama kemudian tuan rumah mempersilahkan untuk sahur bareng. Menu yang dihidangkan ada ayam goreng, dadar, udang lado, kuah nangka, serta kuah bening bayam. “Bayam ini segar ya?” kata Taufiqulhadi. “Ya Pak, bayam tanam sendiri di perkarangan,” jawab Lisawati.
Lisawati bercerita, ia menanam bayam di perkarangan rumahnya untuk membantu keluarga, 25 hari sekali panen, hasilnya cukup untuk menutupi kebutuhan dapur. Ia sangat bersyukur, tapi satu hal yang membuatnya resah, kebun tempat tinggalnya itu merupakan milik orang, ia hanya menumpang di sana. “Jadi Pak, kalau bisa kami berharap ada bantuan rumah,” katanya dengan nada datar.
Pembicaraan terus berlanjut, Taufiqulhadi mendengar semua keluh kesah tuan rumah. Usai sahur giliran kegiatan sehari-hari Devi Ilyas yang ditanyai. Suami Lisawati itu menjawab bahwa dirinya hanya pekerja serabutan, berbagai pekerjaan dilakoninya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mulai dari buruh bangunan, penebang kayu di hutan, hingga pencari madu.
Pria beranak satu itu kemudian meminta istrinya untuk mengambil dua botol madu untuk diperlihatkan. Taufiqulhadi kemudian menanyakan berapa harga jual madu tersebut. Devi Ilyas menjawab Rp200 ribu perbotol, tapi jika kepepet dan butuh uang untuk kebutuhan keluarga dan modal kerjanya, ia kadang menjualnya di bawah harga standar.
Baca Juga: Kala Abang Becak Beradu Pemahaman Al-Quran di NasDem Aceh
Taufiqulhadi membeli kedua botol madu tersebut, satu botol langsung diminum bersama di situ. Waktu imsak pun hampir tiba, Taufiqulhadi dan rombongan minta pamit pulang, tapi sebelum kembali ia menyerahan bantuan sembako untuk keluarga tersebut.
Sahur bareng sahabat prioritas merupakan kegiatan NasDem mengunjungi masyarakat kurang mampu untuk silaturrahmi dan menyerap aspirasi yang dilakukan serentak di 23 kabupaten/kota di seluruh Aceh, minimal satu kabupaten/kota kita lakukan di 5 titik. “Jadi kurang lebih 115 lokasi kita gelar sahur bareng, ini dilakukan oleh pengurus bersama kader dan bakal calon anggote legislatif (Bacaleg) NasDem,” Taufiqulhadi.
Taufiqulhadi menambahkan, sahur bareng sahabat prioritas tersebut juga dilakukan untuk melihat situasi langsung dan bertemu dengan warga dalam rangka merajut kebersamaan dan menyerap aspirasi.
“Ini juga berkaitan dengan persoalan kesejahteraan masyarakat yang harus mendapat perhatian dari pemerintah. Ini yang akan kita suarakan, sehingga adanya perhatian dari pemerintah terhadap mereka, harus ada perencanaan dari pemerintah dan lembaga terkait yang berpihak kepada masyarakat kurang mampu, sehingga ekonomi mereka bisa tumbuh,” pungkasnya.[]