BLANGPIDIE | ACEH INFO – Wakil Ketua DPRA, Safaruddin, memberikan perhatian khusus untuk pengembangan destinasi wisata arung jeram di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya). Wahana arung jeram pertama di Abdya ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Muara Lauser, Gampong Kaye Aceh, Kecamatan Lembah Sabil, Kabupaten Abdya.
Sebagai bentuk kepeduliannya, Safaruddin menyerahkan bantuan tiga unit perahu karet yang diterima Keuchik Kaye Aceh, Abdul Rasyid di kolam pemandian wahana wisata BUMG Muara Lauser gampong setempat, Selasa, 27 Desember 2022.
Wakil Ketua DPRA, Safaruddin mengatakan, BUMG Kaye Aceh sangat layak menerima perahu karet arung jeram karena daerah ini memiliki sungai yang sangat mendukung yaitu Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Baru, tepatnya di bawah jembatan perbatasan Abdya dan Aceh Selatan.
“Saya berharap semoga ke depan wisata arung jeram BUMG Kaye Aceh semakin berkembang dan bisa menjadi contoh bagi BUMG yang ada di Abdya,” harapnya.
Sementara Keuchik Kaye Aceh, Abdul Rasyid mengatakan, wahana arung jeram tersebut direncanakan akan dibuka setelah Hari Raya Idul Fitri tahun 2023.
“Alhamdulillah, berkat perjuangan panjang kami, hari ini sudah dikabulkan oleh Bapak Safaruddin, dan tentunya ini menjadi semangat awal kami untuk memudahkan arung jeram di Abdya,” terangnya.
Baca: Safaruddin Tinjau Pengerjaan Jalan Cot Mane – Blangpidie
Abdul Rasyid menjelaskan bahwa wahana arung jeram ini memiliki tiga grade sungai atau tingkat kesulitan 1, 2 dan 3 dengan jarak tempuh bervariasi.
“Kalau untuk katagori family atau air dengan kekuatan tenang, wahana arung jeram dimulai dari bawah jembatan menuju ke arah muara perbatasan sungai dan laut,” jelasnya.
Selanjutnya, grade semi-ektrim atau katagori 2 yaitu jalur arung jeram yang dimulai dari jembatan dengan jarak tempuh 2 kilometer.
Terakhir tingkat esktrim atau katagori 3 yang diperuntukkan bagi peserta arung jeram profesional.
Abdul Rasyid juga menjelaskan bahwa lokasi arung jeram BUMG Muara Lauser ini sebelumnya sudah disurvei oleh Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) dan sudah diperbolehkan untuk dibuka sebagai wahana arung jeram.
FAJI bahkan sudah sepakat bekerja sama dengan pihak BUMG Muara Lauser untuk melatih anak-anak muda untuk menjadi pemandu arung jeram.[]