LHOKSEUMAWE | ACEH INFO – Kota Lhokseumawe menghadapi tiga persialan penting yang sering melanda kawasan tersebut. Ketiga persoalan itu adalah banjir rob, inflasi dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
“Di kota Lhokseumawe masih terjadi banjir rob,” ungkap Pj Wali Kota Lhokseumawe, Imran dalam rapat koordinasi dengan Pj Gubernur Aceh dan bupati serta wali kota se-Aceh pada Kamis, 13 Oktober 2022 lalu.
Menurutnya banjir rob tersebut terjadi di kawasan pantai Hagu lantaran tidak adanya batu pemecah ombak yang dipasang. Padahal di kawasan pantai tersebut telah terdapat batu penahan ombak.
“Karena tidak dipasang batu pemecah ombak, batu penahan ombak itupun telah rusak. Banjir rob sering terjadi dan menghantam rumah warga. Seharusnya bangunan itu dibangun dengan sempurna,” kata Imran lagi.
Sementara terkait banjir yang melanda Lhokseumawe beberapa hari terakhir, disebut Imran lantaran air kiriman dari Aceh Utara. Namun menurutnya jika pembangunan saluran pembuangan atau drainase berfungsi dengan baik, maka air hujan dan luapan air sungai dari Aceh Utara tidak akan membanjiri Lhokseumawe.
“Untuk mencegah bencana-bencana harus ada penyiapan infrastruktur yang baik dan sempurna di Kota Lhokseumawe,” lanjut Imran.
Permasalahan lain yang dihadapi Lhokseumawe saat ini adalah proyek provinsi yang tidak kunjung selesai dikerjakan di kota tersebut. Dia mencontohkan bangunan pasar dan beberapa bangunan lain yang mangkrak sehingga belum dapat difungsikan hingga sekarang.
Imran juga berharap peran Pemerintah Provinsi dalam menekan angka inflasi di daerah. Permintaan itu bukan tanpa alasan, karena menurut Imran anggaran yang dimiliki daerah kabupaten dan kota sangat terbatas.
“Kita tahu bahwa fiskal di Kota Lhokseumawe sangat kecil. Untuk tahun 2022 telah berupaya untuk menstabilkan anggaran agar kota Lhokseumawe tidak terjadi defisit anggaran lagi. Usaha ini telah berhasil dilakukan,” tutur Imran.
Pemko Lhokseumawe saat ini, menurut Imran, juga fokus mengintegrasikan RTRW dengan provinsi. “RTRW Kota Lhokseumawe yang sedang disiapkan memerlukan keterlibatan Pemerintah Aceh dalam penyusunannya agar RTRW Kota Lhokseumawe terintegrasi dengan RTRW yang ada di provinsi,” pungkas Imran.[]
PEWARTA: MAULIDI ALFATA
EDITOR: BOY NASHRUDDIN AGUS
