BANDA ACEH | ACEH INFO – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, diminta untuk membatalkan program Gerakan Imunisasi dan Stunting Aceh (GISA), karena tidak memiliki manfaat, serta hanya menjadi sebagai pencitraan Sekda Aceh, Taqwallah.
Pengamat Kebijakan Publik Aceh, Dr Nasrul Zaman mengatakan, Sekda Aceh, Taqwallah bukan malah menangani stunting, tapi hanya berkeliling daerah dan menunjukkan seolah-olah telah bekerja.
“Harus dipahami oleh Sekda Aceh adalah, kegiatan stunting harus di gampong-gampong bukan di kota. Bukan ketemu bupati, tapi bagaimana mendorong masyarakat gampong mampu menyelesaikan persoalan stunting atau yang disebut pemberdayaan masyarakat gampong,” ujar Nasrul Zaman, Selasa, 30 Agustus 2022.
Nasrul Zaman menambahkan, bahkan untuk di gampong segalanya sudah ada, seperti dananya, penderita stunting dan pemerintah gampong, maka bagaimana mendorong gampong agar bisa menyelesaikan masalah tersebut.
Apabila hanya untuk melakukan pertemuan dengan bupati dan walikota, maka tidak berdampak terhadap apa pun, malah sebelumnya sudah ada program Rumoh Gizi Gampong, maka tinggal diperkuat saja.
Dimasa Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, maka program Rumoh Gizi Gampong tersebut tidak mendapatkan dukungan dana yang maksimal dan tim yang benar, seharusnya itu diperkuat lagi sekarang, karena lebih berdampak langsung,” tutur Nasrul Zaman.
Tambahnya, Program GISA hanya untuk foto-foto saja agar lebih terlihat bahwa sudah bekerja, namun hal yang terpenting adalah, harus ada mekanisme kordinasi dan komunikasi, apa peran provinsi, tingkat kabupaten dan kota, peran puskesmas, serta peran gampong.
“Kita minta Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki hentikan dulu program GISA itu dan evaluasi kembali lah, sistemnya harus dibangun dulu, mekanismenya juga,” kata Nasrul Zaman.
EDITOR: M. AGAM KHALILULLAH
