KARANG BARU | ACEH INFO – Menindaklanjuti laporan warga terkait dugaan adanya pencemaran lingkungan, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Asrizal Asnawi melakukan kunjungan ke lokasi pengeboran Migas, di Kampung Dalam, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang. Senin 15 Agustus 2022.
Asrizal Asnawi, menyampaikan, setelah kita cek ke lokasi terlihat ada tiga kolam penampungan limbah minyak yang berbentuk besar tanpa ada pembatas. Tumpahan diduga minyak juga tampak di lokasi pengeboran tersebut.
“Peninjauan kelapangan ini merupakan tindak lanjut penyampaian laporan dari masyarakat, bahwa lokasi pengeboran Pertamina tidak menggunakan pengaman berupa pagar, juga menimbulkan aroma yang tidak sedap mencemari lingkungan dan membuat perut menjadi mual,” ujar Asrizal, kepada acehinfo.id, Selasa, 16 Agustus 2022.
Kata Ketua DPD PAN Aceh Tamiang ini, beberapa bangunan rumah Warga juga mengalami keretakan, diduga dampak dari pengeboran.
“Setelah kami melihat, ternyata memang benar ada kolam penampungan limbah tidak berpagar dan sangat membahayakan bagi anak-anak serta ternak milik warga,” katanya lagi.
Selain itu, terlihat juga beberapa rumah warga mengalami keretakan, namun penyebab pastinya akan kita cari tau, apakah akibat kegiatan pengeboran Migas atau ada hal lainnya.
Menurut Asrizal, seharusnya lokasi pengeboran dibuat pagar pengaman dan kolam yang sudah tidak digunakan, sebaiknya ditutup atau dipasangin sesuatu, agar tidak membahayakan nyawa manusia, serta ternak.
Kondisi itu, harus mendapat perhatian dari pelaksana kegiatan pengeboran Minyak dan Gas (Migas) serta pengawasan dari Satuan Kerja Khusus Migas juga Pemerintah, agar masyarakat tidak menjadi pihak yang dirugikan.
Sementara itu, kata Asrizal, BPMA akan menampung aspirasi masyarakat dan segera menyampaikannya kepada SKK Migas.”Eksplorasi dan epistasi SKK migas, Aspek keselamatan nomor satu,” ucap Asrizal.
Ketua YARA Safaruddin yang ikut dalam kunjungan itu, mengatakan, kita sudah keliling di lokasi dan melihat banyak aspek yang diabaikan.
“Ini harus ada koordinasi dengan dengan pihak SKK Migas, jangan sampai buntu masyarakat bisa jadi korban. Pertamina harus mampu memberikan kemanfaatan bagi masyarakat sekitar,” pungkasnya.