JAKARTA|ACEHINFO-Singapura diprediksi akan mengalami krisis pasokan ayam potong, setelah Malaysia memberlakukan larangan ekspor unggas mulai 1 Juni mendatang. Stok ayam potong di Singapura kini mulai menipis.
Malaysia melarang ekspor unggas ke negara-negara tetangga, karena stok ayam di negara mereka juga berkurang drastis setelah Ramadan dan Idul Fitri. Hal yang sama juga terjadi di Indonesia.
“Saya memesan 150 ayam untuk pelanggannya di Tekka Centre. Namun saya hanya mendapatkan 100 ayam,” kata Mohamad Zaidi, seorang pedangan ayam di Singapura, sebagaimana dikutip Chanel News Asia, Sabtu (28/5).
Zaidi mengaku mereka mulai tidak mendapatkan stok ayam lagi dari Malaysia, jelang negara itu melarang ekspor unggas. Mereka khawatir Singapura mengalami krisis ayam potong.
“Kalau suplai dari Malaysia benar-benar tidak ada, kami harus menutup toko. Kami sangat khawatir dengan pendapatan kami,” katanya.
Lebih dari 90 persen bahan makanan seperti unggas, sayur mayur dan buah-buahan di Singapura, dipasok Malaysia. Singapura mengimpor 214.400 ton ayam pada tahun 2021. 34 persen ayam di Singapura diimpor dari Malaysia.
Ayam di Singapura terbanyak diimpor dari Brasil, dan 8 persennya diimpor dari Amerika Serikat. Sisanya 10 persen berasal dari negara dan wilayah lain, termasuk Indonesia.
Presiden Asosiasi Konsumen Singapura (CASE) Melvin Yong mengaku, keputusan Malaysia untuk menyetop keran ekspor unggas ke luar negeri, sudah pasti akan berdampak pada stok unggas di negara mereka. Harga ayam potong dipastikan akan melambung tinggi.
“Pengumuman mendadak dari Malaysia bakal membawa dampak negatif kepada harga ayam dan produk terkait ayam di Singapura,” ujarnya.[]