JAKARTA I ACEH INFO – Final Liga Champion UEFA 2021/2022 menjadi ajang bergengsi di Eropa.
Bagaimana tidak, final tersebut mempertemukan dua klub besar Eropa yaitu Real Madrid Spanyol dan Liverpool Inggris, dalam penentuan juara 28 Mei 2022 mendatang.
Sang juru taktik dari dua kesebelasan akan mempersiapkan taktik-taktiknya untuk meraih piala Champion UEFA 2021/2022.
Jurgen Klopp harus menyiapkan anak asuhnya untuk menaklukan Real Madrid. Mengingat Liverpool pada final Champion 2017/2018 pernah diobok-obok Madrid saat itu.
Begitu juga dengan Carlo Ancelotti yang mempersiapkan klub asuhannya untuk kembali meraih gelar Juara Champion yang ke 14 kali.
Laga final tersebut akan dihelat di Paris. Pertemuan dua klub raksasa Eropa ini akan diwarnai dengan berbagai macam drama dan taktik.
Mengingat keduanya saat ini menjadi pemegang tahta tertinggi di negara masing-masing.
Jurgen Klopp merupakan pelatih yang saat ini yang sedang naik daun. Pasalnya Klopp dikenal dengan pelatih yang mampu membawa Liverpool meraih gelar juara setelah 30 tahun puasa gelar.
Pelatih asal Jerman ini dikenal dengan taktik gegenpressing atau Gegenprassing Klopp.
Taktik gegenpressing merupakan taktik yang kerjanya dengan menuntut para pemain untuk merebut bola secepat mungkin sesaat setelah kehilangan, dengan tujuan untuk melakukan serangan cepat dan mendapatkan peluang berbahaya.
Taktik ini mengharuskan setiap pemain bekerja dengan cara cepat dan kembali bertahan dengan agresif.
Ketika bola direbut oleh lawan maka gegenpressing mengharuskan gerakan agresif untuk bertahan dan merebut kembali bola dengan cepat.
Taktik gegenpressing juga dipakai Kloopp saat masih mengasuh Borussia Dormunt pada 2008 sampai dengan 2015.
Itulah kemewahan yang dimiliki oleh Jurgen Klopp hingga dengan pressing tersebut Liverpool meraih banyak trophy.
Lalu bagaimana dengan pelatih Los Blancos Carlo Ancelotti. Pelatih asal Italia ini juga memiliki segudang prestasi dan telah memenangkan berbagai piala domestik disetiap liga.
Ancelotti dikenal sebagai satu-satunya pelatih yang telah memenangkan lima gelar juara liga top Eropa.
Meskipun demikian Ancelotti dikenal tidak memiliki trik-trik jitu seperti gegenpressing tiki-taka atau positional play.
Ancelotti justru dikenal miskin taktik dan mencolok dalam setiap pertandingan.
Pelatih asal Italia tersebut kerap menampilkan 4-3-3 atau 4-2-2 dalam setiap permainannya.
Namun ketika beralih ke posisi bertahan Ancelotti mengubah posisi ke 4-4-1-1 atau dikenal dengan pertahanan berlapis.
Peralihan transformasi posisi yang cepat inilah yang membuat Ancelotti banyak mengalahkan klub besar di Benua biru.
Pada tahun 2013-2014 Bayern Muchen yang saat itu ditangani oleh Pep Guardiola dengan Tiki-taka full power berhasil dikalahkan Real Madrid dengan taktik relatif milik Ancelotti 4-4-2 dan kemudian segera merombak untuk bertahan dengan skema 4-4-1-1 atau pertahanan berlapis.
Lalu siapakah yang akan juara liga Champion UEFA 2021/2022. Akankah Real Madrid bisa mempertahankan DNAnya sebagai raja Liga Champion atau sebaliknya akankah Liverpool membalas dendam dan meraih juara Champion.
Jangan lewatkan pertandingan puncak dua klub raksasa Eropa ini.
Pewarta : Maulidi Alfata/Dbs