24.9 C
Banda Aceh
spot_img

TERKINI

Menyantuni Anak Yatim Amalan dan Akhlak yang Sangat Mulia di Mata Allah

BIREUEN I ACEH INFO – Sebuah hadis dari Ibnu Abbas RA, mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,”barang siapa yang memberi makan dan minum seorang anak yatim piatu di antara kaum muslimin, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga, kecuali dia melakukan satu dosa yang tidak diampuni”.

Ditinggalkan pergi oleh seseorang untuk selamanya tentu akan menjadi kepedihan yang mendalam. Apalagi jika yang ditinggalkan masih kecil dan tidak bisa berdiri sendiri.

Oleh karena itu, Islam sangat menaruh perhatian besar kepada anak yatim. Menyantuni anak yatim juga pada dasarnya adalah sebuah amalan dan akhlak yang sangat mulia di mata Allah SWT dan juga sesama manusia.

Dengan melaksanakan amalan yang baik ini, maka seseorang akan menjadi manusia yang jauh lebih baik dan lebih bermanfaat untuk orang lain.

Kata ‘yatim’ berasal dari Bahasa Arab yang artinya anak kecil yang kehilangan ayahnya karena meninggal.

Dalam Islam, artinya pun sama dan bahkan dilengkapi dengan batasan umur bagi seseorang yang masuk dalam kategori yatim tersebut.

Untuk anak yang ditinggal meninggal oleh ibunya tidak disebut yatim, tapi disebut piatu. 

Adapun menurut istilah syara’ yang dimaksud dengan anak yatim adalah seorang anak yang ditinggal mati oleh ayahnya sebelum baligh.

Sebagai uswatun hasanah, Rasulullah SAW telah memberikan contoh untuk mencintai dan menyayangi anak yatim.

Apalagi bagi mereka yang masih kecil, tidak mampu menghidupi diri sendiri, dan membutuhkan bantuan untuk menjalankan kehidupannya.

Umat Islam tentu ingin selalhi diberkahi dengan pahala dan dijauhkan dari adzab. Salah satu caranya adalah dengan mencintai anak yatim.

Sebab, anak yatim memiliki keistimewaan tersendiri dalam Islam, sehingga Allah SWT memberikan keistimewaan atas amalan yang dilakukan seseorang pada anak yatim.

Selain itu, Allah SWT juga akan melipatgandakan harta bagi hamba yang menyantuni anak yatim.

“Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim diantara dua orang tua yang muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga.” (HR. Al-Baniy, Shahih At Targhib).

Setiap menjelang Lebaran Idul Fitri, sudah menjadi tradisi dan kewajiban bagi setiap Muslim untuk menyantuni anak yatim.

Seperti halnya yang dilakukan oleh warga Desa Juli Uruek Anoe, Kecamatan Juli, Bireuen, Aceh, Jumat (29/4/2022) malam.

Belasan anak yatim di desa tersebut, mendapat santunan sebesar Rp 700.000 per orang.

“Alhamdulillah setiap tahunnya menjelang Lebaran Idul Fitri, kita menyantuni anak-anak yatim, semoga bisa bermanfaat bagi anak-anak yatim,” harap Faisal, Keuchik Juli Uruek Anoe. 

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS