LHOKSUKON | ACEH INFO – Kota Panton Labu, Kecamatan Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara dipenuhi pedagang dan pembeli makanan untuk berbuka puasa di hari kedua Ramadhan 1443 Hijriah, petang Senin, 4 April 2022.
Menu untuk bukaan atau takjil yang dijajakan cukup beragam. Salah satunya lalapan khas Aceh, yaitu sambai ön peugaga (daun pegagan atau centella asiatica). Lalapan ini menjadi makanan yang banyak digemari untuk menemani sajian berbuka
Salah satu penjual sambai ön Peugaga, Nurhayati mengatakan, dagangannya selalu laris manis.
“Mulai hari pertama puasa saya jualan itu habis semua, dan hari ini sudah habis satu ember, tinggal satu ember lagi,” katanya.
Sambai ön Peugaga merupakan makanan khas Aceh yang diracik dari daun pegagan. Daun ini biasanya tumbuh di pematang sawah, atau di tempat-tempat yang sejuk termasuk di bawah pokok kelapa yang rindang.
Daun pegagan yang dirajang-rajang halus kemudian diracik dengan 44 jenis dedaunan lainnya, seperti serai, cabai, daun jeruk peruk, udang dan lainnya.
Berdagang lalapan untuk buka puasa tersebut turut mendatangkan berkah bagi Nurhayati. Dia bahkan mengaku mendapat omset yang lumayan dengan menjual Sambai ön Peugaga tersebut.
“Alhamdulillah kalau habis semua pendapatannya sekitar Rp 700 ribu, tapi jika kadang-kadang tidak nyampe juga sekitar Rp 500 ribu,” ujar Nur.
Nur menjual sambai peugaga yang dibungkus dalam kertas putih senilai Rp 5.000. Nur pun mengaku hanya menjual dagangannya pada bulan Ramadhan.
“Iya saya jualan hanya dalam bulan puasa saja karena pas puasa banyak yang membelinya. Kalau hari-hari biasa, sambal ini kurang diminati,” pungkas Nur.[]
WARTAWAN: MAULIDI ALFATA