26.8 C
Banda Aceh
spot_img

TERKINI

70 Persen UMKM Masih Membutuhkan Akses ke Sektor Keuangan

BANDA ACEH | ACEH INFO  — Sekitar  70 persen Usaha Mikro Kecil dan Menangah (UMKM)  masih membutuhkan akses kepada sektor keuangan, karena itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan akses keuangan syariah bagi UMKM, wirausahawan muda dan santri untuk semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendorong perekonomian daerah.

Hal itu disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam sambutannya pada pembukaan kegiatan Forum Edukasi dan Temu Bisnis Keuangan Syariah (FEBIS) di UIN Ar-Raniry Aceh, Selasa, 23 Juli 2024.

“Diperlukan forum edukasi dan sosialisasi yang bisa mengenalkan dan menghubungkan para pelaku UMKM dengan berbagai alternatif pendanaan di sektor jasa keuangan seperti bank, perusahaan pembiayaan, fintech lending dan securities crowd funding,” jelasnya.

Friderica menabahkan, forum edukasi dan temu bisnis keuangan syariah ini menjadi satu awalan yang sangat baik, untuk bagaimana mengajarkan anak-anak kita literasi keuangan syariah yang baik dan juga bagaimana mempertemukan UMKM dengan Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) agar mendapatkan akses keuangan yang bisa mengangkat dan juga meningkatkan kapasitas UMKM.

Baca Juga: Perlu Dukungan Regulasi Untuk Pengembangan Ekonomi Kreatif di Aceh Jaya

FEBIS yang diselenggarakan OJK di Banda Aceh, dengan harapan dapat mengoptimalkan potensi keuangan syariah dengan memanfaatkan potensi kuatnya warisan dan budaya Islam di wilayah Aceh. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendorong peran UMKM sebagai salah satu roda penggerak perekonomian Provinsi Aceh.

“UMKM memiliki kontribusi sangat besar bagi perekonomian nasional untuk menyerap tenaga kerja dan meningkatkan perekonomian. Sehingga akses pembiayaan bagi UMKM harus diperbesar termasuk dari industri keuangan syariah,” tambah Friderica.

Friderica juga meminta para santri dan pelaku UMKM untuk senantiasa berhati-hati terhadap kejahatan keuangan digital yang senantiasa mengancam seperti pinjol ilegal dan investasi ilegal.

Baca Juga: Sinergitas IKA USK dengan Almamater Percepat Daya Serap Alumni Dalam Dunia Kerja

Sementara itu, Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN Ar-Raniry M. Yasir Yusuf dalam sambutannya mewakili Rektor, menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan forum dan mengharapkan dapat menjadi agenda rutin serta dukungannya terhadap program peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah yang dilaksanakan OJK.

“Saya sudah menetapkan materi literasi keuangan ini akan menjadi materi orientasi bagi Mahasiswa Baru Tahun 2024, jadi kita akan menambahkan materi tentang literasi keuangan, khususnya keuangan syariah,” tambah Yasir.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Grup Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Ismail Riyadi, Kepala OJK Provinsi Aceh Daddi Peryoga, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh Roni Widijarto, Inisiator Santripreneur Indonesia K.H. Ahmad Sugeng Utomo, dan perwakilan Pelaku Usaha Jasa Keuangan Syariah.

Baca Juga: Kontribusi Perempuan Terhadap Pertumbuhan UMUK Capai 64,5 Persen

Kegiatan FEBIS di Aceh dirangkaikan dengan program Ekosistem Pesantren Inklusif Keuangan Syariah (EPIKS) yang berfokus untuk meningkatkan akses keuangan syariah di lingkungan Pesantren. Berkolaborasi dengan PUJK Syariah, telah dibuka 200 tabungan SimPel iB untuk santri di Pesantren Darul Ihsan Aceh Besar oleh PT Bank Aceh Syariah, 235 tabungan SimPel iB untuk santri di Dayah Babunnajah oleh PT Bank Syariah Indonesia, 100 tabungan emas di Dayah Terpadu Inshafuddin Banda Aceh oleh Unit Usaha Syariah PT Pegadaian, dan penyaluran pembiayaan Mekaar Syariah kepada 22 orang pelaku UMKM di sekitar wilayah Pesantren Babul Maghfirah.

Kegiatan FEBIS dihadiri oleh lebih dari 700 peserta yang hadir secara luring yang terdiri atas perwakilan kelompok santri dan/atau santripreneur, mahasiswa, pelaku UMKM, wiraswasta, serta agen Laku Pandai. Selain itu, kegiatan ini juga turut disaksikan secara daring oleh lebih dari 900 orang, termasuk para santri dan peserta dari empat pesantren yang telah mengimplementasikan program EPIKS di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Bank Aceh dan Pegadaian Tingkatkan Kerja Sama Layanan Digital

Dalam kegiatan tersebut, para peserta mendapatkan pemahaman lebih mendalam mengenai keuangan syariah melalui sesi diskusi panel yang diisi oleh narasumber dari DSN MUI, KDEKS Provinsi Aceh, Bank Syariah Indonesia dan Santripreneur Indonesia.

Diskusi panel dilanjutkan dengan sesi sharing session dan workshop dalam rangka membagikan tips memperoleh pembiayaan syariah oleh perwakilan PUJK Syariah dan kiat-kiat pengembangan usaha oleh pelaku UMKM yang telah sukses dan berpengalaman. Dalam kegiatan tersebut, pelaku UMKM binaan PUJK Syariah membuka booth yang dimanfaatkan sebagai sarana pemasaran dan showcasing produk/layanan yang dimiliki.[]

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS