BANDA ACEH | ACEH INFO – Sebanyak 159 bencana terjadi di Aceh kurun Januari hingga 30 September 2022. Jumlah tersebut menjadikan Aceh menempati urutan teratas kejadian bencana terbanyak di seluruh Indonesia pada tahun 2022.
Berdasarkan data Geoportal Bencana Indonesia yang dilansir di laman resminya, https://gis.bnpb.go.id, diketahui terdapat empat orang meninggal dunia dalam kejadian bencana tersebut. Selain itu, dua jiwa dikabarkan hilang dengan jumlah bencana terbanyak adalah banjir.
Masih merujuk pada data tersebut juga terlihat 165.513 orang terdampak dari bencana dan sempat mengungsi. Sementara jumlah rumah rusak berat mencapai 190 unit, rumah rusak sedang 192 unit, dan rumah rusak ringan sebanyak 341 unit.
Data yang dilansir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebut juga memperlihatkan adanya 26.676 rumah terendam banjir. Sedangkan fasilitas pendidikan yang rusak mencapai 23 unit, dan rumah peribadatan yang rusak dalam bencana sebanyak lima unit.
Bencana yang terjadi di Aceh sepanjang tahun 2022 tersebut juga menyebabkan tiga unit fasilitas kesehatan rusak, tiga unit kantor pemerintah rusak, dan 11 jembatan juga rusak.
Data tersebut juga memperlihatkan adanya total 2.618 kejadian bencana yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun 2022. Dari jumlah tersebut, tercatat 150 orang meninggal dunia, 757 orang luka-luka, sebanyak 30 orang hilang, dan 3.010.730 jiwa menderita dan mengungsi.
Ribuan bencana tersebut juga menyebabkan sebanyak 5.014 unit rumah rusak berat. Bencana yang melanda Indonesia sepanjang tahun 2022 juga mengakibatkan 5.294 unit rumah rusak sedang, 18.895 unit rumah rusak ringan, dan 553.206 unit terendam.
Kejadian bencana itu juga telah mengakibatkan kerusakan pada 450 unit fasilitas pendidikan, 234 unit rumah peribadatan, 75 unit fasilitas kesehatan, 112 unit perkantoran, dan 136 unit jembatan.
Banjir menjadi kejadian bencana paling banyak terjadi di Indonesia dalam data yang dilansir Geoportal Bencana Indonesia, dengan jumlah mencapai 1.034 kejadian di tahun 2022.
Sementara cuaca ekstrem menempati urutan kedua dengan 841 kejadian, selanjutnya tanah longsor 465 kejadian, kebakaran hutan dan lahan 233 kejadian, gempa bumi 20 kejadian, gelombang pasang atau abrasi 21 kejadian, dan kekeringan empat kejadian.[]
