BANDA ACEH | ACEH INFO – Sebanyak 12 dari sekian banyak pejabat yang bertugas di Aceh sudah mengisi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara untuk tahun pelaporan 2021. Dari selusin laporan yang masuk ke situs e-lhkpn Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diakses acehinfo.id tersebut, hingga Rabu, 16 Februari 2022 pukul 16.50 WIB, baru satu nama yang laporannya diumumkan lengkap.
Dari daftar monitoring kepatuhan yang dirujuk acehinfo.id, terdapat 49 nama pejabat Aceh yang masuk dalam daftar LHKPN KPK. Dari jumlah itu, hanya Wakil Bupati Bener Meriah Dailami yang LHKPN-nya diumumkan lengkap dengan total harta kekayaan mencapai Rp 4.076.672.740.
Sementara LHKPN Sekda Aceh Taqwallah dan Wakil Bupati Aceh Tamiang Teungku Insyafuddin masih berstatus terverifikasi lengkap.
Dari data itu, diketahui harta kekayaan Sekda Aceh Taqwallah pada tahun 2021 mencapai Rp 16.590.953.272. Jumlah ini bertambah Rp 1.689.689.918 jika dibandingkan LHKPN milik Taqwallah yang masuk untuk tahun lapor 2020. Pada tahun sebelumnya, Taqwallah melaporkan harta kekayaannya hanya mencapai Rp 14.901.263.354.
Selanjutnya dalam situs tersebut, juga dicantumkan 10 nama pejabat lain yang sudah melaporkan LHKPN untuk tahun 2021. Namun, berkas LHKPN mereka masih dalam status proses verifikasi.
Dari 10 nama pejabat tersebut, antaranya Bupati Aceh Tenggara Raidin Pinim, Bupati Simeulue Erli Hasim, Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Wali Kota Sabang Nazaruddin, Bupati Aceh Tengah Shabela Abu Bakar, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, Wakil Bupati Aceh Tenggara Bukhari, Wakil Wali Kota Lhokseumawe Yusuf Muhammad, dan Wakil Ketua DPRK Aceh Barat Samsi Barmi.
Selain nama-nama tersebut, sebanyak 37 pejabat lain dalam daftar itu masih belum melaporkan atau mengisi LHKPN di situs yang disediakan KPK tersebut. Mereka adalah Bupati Pidie Jaya Aiyub Abbas, Bupati Abdya Akmal Ibrahim, Bupati Aceh Selatan Amran, Ketua DPRK Aceh Utara Arafat, Wakil Bupati Aceh Barat Banta Puteh Syam, dan Wakil Bupati Nagan Raya Chalidin.
Selanjutnya Ketua DPR Aceh Dahlan Jamaluddin, Wakil Bupati Pidie Fadhullah TM Daud, Anggota DPRK Bireuen Fajri Fauzan, Wakil Bupati Aceh Utara Fauzi Yusuf, Wakil Bupati Aceh Tengah Firdaus, Ketua DPRK Aceh Singkil Hasanuddin Aritonang, dan Wakil Ketua DPRK Aceh Utara Hendra Yuliansyah juga belum melaporkan LHKPN masing-masing untuk tahun lapor 2021.
Kemudian ada pula nama Kepala Dinas Pariwisata Banda Aceh Iskandar, Bupati Nagan Raya M Jamin Idham, Wakil Wali Kota Langsa Marzuki Hamid, Bupati Aceh Besar Mawardi Ali, dan Bupati Gayo Lues Muhammad Amru juga masih tercantum dalam daftar pejabat belum lapor LHKPN 2021.
Ada juga nama Muhammad Thaib selaku Bupati Aceh Utara, Ketua DPRK Aceh Jaya Muslem, Wakil Bupati Abdya Muslizar MT, Bupati Bireuen Muzakkar A Gani, Ketua DPRK Abdya Nurdianto, Wakil Ketua DPRK Aceh Barat Ramli, dan Bupati Aceh Ramli MS juga masuk dalam status belum lapor.
Begitu pula dengan Bupati Pidie Roni Ahmad, Anggota DPRK Bireuen Rosmani, Wakil Bupati Pidie Jaya Said Mulyadi, Wakil Bupati Gayo Lues Said Saini, Wali Kota Lhokseumawe Suaidi Yahya, Wakil Wali Kota Sabang Suradji Junus, Anggota DPRK Bireuen Syauqi Futaqi, Bupati Aceh Jaya T Irfan TB, Wakil Bupati Aceh Besar Tgk Husaini A Wahab, Wakil Bupati Aceh Jaya Tgk Yusri S, Wali Kota Langsa Usman Abdullah, dan Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin juga berstatus belum lapor LHKPN.
Sebagai catatan, pejabat negara termasuk pejabat daerah di Aceh, diwajibkan melaporkan LHKPN perodik dengan tahun pelaporan sejak 1 Januari 2022 hingga 31 Maret 2022. []